Unay Emery, Ligue 1 – Adaptasi strategi baru dan juga formasi setelah pergantian manajer menjadi salah satu kesulitan yang dihadapi oleh beberapa klub besar. Chelsea dan Manchester United masih belum menemukan irama permainan setelah kedatangan Antonio Conte dan Jose Mourinho di kursi manajer. Bayern Munich mengalami penurunan performa setelah ditangani Carlo Ancelotti. Hal yang sama juga dialami oleh Paris Saint Germain semenjak pergantian manajer dari Laurent Blanc kepada Unay Emery. Manajer baru asal Spanyol tersebut melakukan perubahan formasi dan membawa beberapa pemain baru; namun sepertinya Paris Saint Germain sebagai sebuah tim masih mengalami kesulitan untuk berubah dengan pola bermain dan filosofi sepakbola yang dibawa oleh Unay Emery.
Paris Saint Germain memasuki jeda internasional dengan kemenangan 2 – 0 atas Girondins de Bordeaux pada laga kandang Ligue 1 dan keberhasilan membalik keadaan untuk menang 3 – 1 atas Ludogorets Razgard di Liga Champions Eropa. Ada kesamaan pada kemenangan di 2 pertandingan tersebut; Emery memainkan kembali formasi 4 – 3 – 3 dan memainkan Thiago Motta, Blaise Matuidi serta Varco Verratti sebagai 3 pemain di lini tengah. Sekilas; formasi dan pilihan pemain yang diambil oleh Emery serupa dengan pilihan pemain dan formasi era Laurent Blanc. Perbedaan yang paling mudah dikenali hanya tidak adanya lagi seorang Zlatan Ibrahimovic yang menjadi penyerang utama di era kepemimpinan Blanc.
Unay Emery memulai musim ini dengan perubahan formasi dari 4 – 3 – 3 menjadi 4 – 2 – 3 – 1 seperti yang sering ia gunakan di Sevilla. Perubahan formasi sempat membawa hasil positif dengan hasil kemenangan. Namun setelah kekalahan 1 – 3 dari AS Monaco di pekan ketiga Ligue 1; Emery mulai mengembalikan formasi menjadi 4 – 3 – 3 yang merupakan pondasi strategi Laurent Blanc. Emery kembali memainkan trio Verratti, Motta dan Matuidi di lini tengah dan kemenangan di Bulgaria saat dijamu Ludogorets Razgard menjadi efek positif pertama yang diperoleh dari perubahan tersebut. Perubahan tersebut dikabarkan menjadi keputusan Emery setelah ia melakukan diskusi dengan beberapa pemain utama Paris Saint Germain mengenai gaya bermain yang coba dimainkan sejak awal musim ini.
(Baca juga: Nice sukses memuncaki ligue 1 musim ini)
Thiago Motta, Matuidi, kapten Thiago Silva, Maxwell dan Javier Pastore dikabarkan lebih menyukai formasi 4 – 3 – 3 yang biasa mereka mainkan saat dipimpin Laurent Blanc selama 3 musim terakhir. Jika berita tersebut benar; maka Unay Emery mungkin akan segera berada dalam masalah mengingat ia ditunjuk menggantikan Blanc untuk memberi warna baru dan juga diharapkan membawa sukses di level Eropa. Pilihan meninggalkan formasi 4 – 2 – 3 – 1 yang sukses digunakan pada pertandingan Trophee des Champions melawan Olympiqie Lyonnais dan kembali ke formasi 4 – 3 – 3 dapat menunda atau menggagalkan perubahan yang sebenarnya diinginkan oleh manajemen klub Paris Saint Germain.