Meskipun gagal memberikan prestasi terbaik bagi tim Nasional Brazil sebagai manajer; namun tanpa banyak disadari ternyata Dunga memiliki peran penting bagi sukses Tite menangani tim nasional Brazil. Tite memiliki pendekatan yang berbeda dalam strategi dan formasi dengan Dunga karena memiliki pengaruh sepakbola Eropa. Bagaimana Tite mengimplementasikan formasi yang serupa dengan apa yang dilakukan Dunga menjadi lebih efektif merupakan buah dari kecerdikan sang manajer. Tite juga menggunakan gaya pendekatan berbeda dengan para pemain. Berbeda dengan gaya Dunga yang keras; Tite berusaha membangun kebersamaan dalam tim serta memberi kepercayaan pada pemain – pemain bagus yang selama ini dilewatkan atau masuk dalam daftar hitam Dunga.
Tite membawa kembali Thiago Silva yang merupakan salah satu bek tengah terbaik dunia; namun tidak pernah dilirik oleh Dunga. Tite juga membawa kembali Marcelo di posisi bek sayap kiri setelah sang pemain mengalami hubungan yang buruk dengan Dunga. Kembalinya kedua pemain tersebut ternyata berdampak besar bagi keharmonisan tim. Dunga suka memainkan 2 gelandang tengah dan memilih Renato Augusto dan Elias yang mampu bergerak naik turun. Renato merupakan pemain bertipe melakukan passing; sedangkan Elias banyak berlari dengan membawa bola. Di kedua sisi pemain tersebut terdapat 2 pemin sayap; ditambah dengan Neymar sebagai 1 penyerang tunggal dan 1 gelandang jangkar pada diri Luiz Gustavo. Formasi tersebut terlihat seperti 4 – 3 – 3; namun Tite dengan pendekatan sepakbola Eropa menerjemahkan formasi tersebut menjadi 4 – 1 – 4 – 1.
Formasi yang ideal untuk mengakomodir pergerakan pemain – pemain di sisi sayap dan memberi kesempatan pada Renato Augusto dan Elias untuk bergerak naik dan menyerang. Tite juga memainkan Casemiro sebagai gelandang jangkar; sama seperti yang dilakukan Dunga saat Copa America. Hanya saja; formasi dan gaya bermain Tite mampu mengoptimalkan jangkauan dan kemampuan passing seorang Casemiro. Tite pada dasarnya memainkan sepakbola dengan formasi serupa dengan Dunga; karena alasan itulah ia tidak butuh waktu lama untuk melakukan penyesuaian dan adaptasi pemain untuk segera memberi hasil positif di 2 pertandingan pertamanya. Tite mengatakan bahwa dirinya ukanlah manajer yang pertama mengimplementasikan formasi 4 – 1 – 4 – 1 bagi tim Brazil; namun Dunga.